Rabu, 19 Desember 2012

DO'A KAMI



MUNAJAT  PAGI
----------------------
"Ya Allah, jika kami sedang tersenyum, semoga senyuman itu bisa menjadi ibadah kami.
Jika kami sedang marah, semoga kami bisa menahan diri serta tidak sampai melampaui batas.
Jika tubuh kami sedang sakit, semoga sakit kami bisa menghapus dosa-dosa dan kesalahan kami.
Jika kami sedang sedih, semoga bisa menjadi kesedihan yang bisa menghidupkan hati dan jiwa kami serta Engkau gantikan dengan kebahagiaan kami.
Jika kami sedang berbahagia, Semoga Bahagia kami engkau berikan juga kepada orang-orang di sekitar kami. Jika kami sedang lelah dalam bekerja, semoga kelelahan dan keringat kami bisa menjadi pengguyur dosa-dosa kami.

Ya Rabb Semoga yang kami lakukan hari ini jauh lebih baik dari hari kemarin, dan Semoga kebahagiaan dan keberkahan selalu menyertai kami semua" Aamiin Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.

Rabu, 21 November 2012

HADAPILAH MASALAH HIDUP INI DENGAN SENYUM

“Dan sungguh kami akan memberikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan beritakanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapakan: “Innaa Lillaahi wa inna ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali)”.
(QS. Al-Baqarah, ayat 155)
Ayat di atas memberikan isyarat kepada kita bahwa dalam menjalani hidup ini penuh dengan aneka cobaan dan permasalahan kehidupan. Kapan dan di mana pun cobaan hidup akan selalu datang. Siap atau tidak siap. Suka atau tidak suka. Cobaan hidup akan selalu datang.
Sebagai manusia religius apabila cobaan hidup datang, kita seharusnya mutlak membuka kesadaran bahwa Allah telah menegur kita. Tidak mungkin cobaan akan datang kalau tidak ada musababnya. Pasti ada yang salah dengan perilaku kita. Masalahnya, tidak semua orang “ngeh” dalam menghadapi cobaan hidup. Ada reaksi negatif yang menerjemahkan cobaan hidup sebagai siksa. Dari sini pula tidak sedikit orang yang akhirnya putus asa. Semangat hidupnya tiba-tiba menjadi redup. Hidup akhirnya menjadi pelarian tiada akhir. Pada puncaknya bunuh diri sebagai tujuan akhir.
Jikalau kita terus berlarut-larut dalam kesedihan dan terus lari dari masalah kehidupan, itu merupakan bentuk dari keputusasaan. Karena itu akan membawa kita ke dalam jurang kehidupan. Kita pun harus menyadari, kegagalan dan keberhasilan merupakan dua hal atau satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam hidup ini. Di situ ada kegagalan pasti ada keberhasilan, di situ ada keberhasilan pasti ada kegagalan. Kedua-duanya berjalan berdampingan dan saling beriringan. Apabila kita ingin berhasil, kita pun harus siap untuk mengalami kegagalan. Begitu pula dengan seseorang yang telah berhasil dalam menghadapi hidup ini, pasti ia pernah mengalami suatu kegagalan atau suatu cobaan hidup.
Di dalam surat Al- Insyirah ayat 5-6, dijelaskan. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemuduhan.” Dalam ayat tersebut Allah mengulanginya dua kali. Artinya apabila kita tetap tabah, sabar dalam menghadapi cobaan, tetap istiqomah, dan tidak panik dari rasa sakit dan pahit. Serta tidak menganggap cobaan ini sebagai musuh atau penghalang yang menghalangi kehidupan kita. Tapi, mencoba untuk menjadikannya sebagai teman, sahabat, atau sebagai bahan refleksi dalam hidup ini. Ataupun sebagai pengalaman hidup agar kita labih dewasa lagi dalam menghadapi hidup ini.   “…Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqarah, ayat 155).
Intinya, akan lebih bijak jikalau kita menghadapi berbagai macam masalah kehidupan yang ada, dan tidak terus lari ataupun menghindar dari ketidakyamanan hidup. Seberapa rumit dan besarnya masalah, asalkan kita mau berupanya sepenuh hati untuk membaca kelebihan dan kekurangan pada diri kita. Ada kelebihan dalam diri yang harus dimunculkan, dikumpukan, dan dipupuk hingga menjadi kekuatan. Ada kekurangan dalam diri yang harus dibuang, disingkirkan, dan dikikis semampu mungkin. Dari situlah manusia mempunyai kekuatan untuk menata hidupnya untuk lebih baik lagi. Dan ingatlah dengan janji-Nya. “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah [2] : 286). by zaldy munir

Selasa, 20 November 2012

MENGELUH...?

Ketika kita mengeluh : Ah mana mungkin.....”
Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah (QS. Yasin ; 82). Ketika kita mengeluh : “Capek banget gw....”
Allah menjawab : “...dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS.An-Naba :9)
Ketika kita mengeluh : “Berat banget yah, gak sanggup rasanya...” Allah menjawab : “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)
Ketika kita mengeluh : “Stressss nih...Panik...”
Allah menjawab : “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang”. (QS. Ar-Ro’d :28)
Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh... ini mah semua bakal sia-sia..”
Allah
menjawab :”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al-Zalzalah :7)
Ketika kita mengeluh : “Gile aje..gw sendirian..gak ada seorangpun yang mau bantuin...”
Allah menjawab : “Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin :60
Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih banget deh gw...”
Allah menjawab : “La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS. At-Taubah :40)
kita smua yg mulai galau atas perhatian Allah yg serasa jauh dari kita pdahal sebaliknya Allah dekat selalu (QS. Al-Baqarah 186) 

Medan Merdeka Utara,Jakarta Rabu 21 November 2012 ,7 Muharam 1434 H

Kamis, 11 Oktober 2012

Rasa ini

 Cerita ini di forward dari Pak Ismail A Said (Wartawan Senior Republika) : Krn hujan yg tdk kunjung berhenti, akhirnya sy memutuskan menerobos hujan krn hari sdh malm... sampai di Tegalega, perut sdh tdk bs diajak kompromi lg, akhirnya symemutuskan mampir diwarung nasi tenda dipinggir jln.. lg asyik menikmati pecel lele, masuklah seorng bapak, dg istri & 2 anknya.. Yg menarik adl kendaraan mrk yaitu gerobak dorong.. Lalu bpk ini memesan 2 piring nasi & ayam goreng... Pertamanya sih ga ada yg menarik, ttp ketika sy selesai makan, ada yg menarik hati sy... Ternyata, yg menikmati makanan itu hanya istri & anaknya.Sedangkan sang bpk hny melihat istri & anaknya menikmati makanan itu. Sesekali. sy melihat. anaknya tertawa senang & sangat menikmati ayam goreng yg dipesan oleh bpkny.. Sy perhatikan, wajah sang bapak, walau tampak kelelahan terlihat senyum bahagia diwajahnya.. Lalu sy mendengar dia berkata pelan.." mkn yg kenyang ya nak, kan...hari ini tanggal kelahiranmu..."Sy terharu mendengarnya.. seorang bpk dgn segala keterbatasannya , sbg (mungkin) pemulung.. memberi ayam goreng warung tenda dipinggir jln utk hadiah anaknya.. Hampir menangis rasanya sy diwarung itu.. Segera seblm air mata ini tumpah, saya berdiri & membayar mknan sya & jg dgn pelan sy bilang kepenjaga warung.. "mas, tagihan bpk itu sy yg bayar.. & tolong tambahin ayam goreng & tahu tempe" Lalu lekas2 saya pergi. kisah ini kutulis utk bahan perenungan.. Bhw Allah sdh memberikan yg terbaik utk saya saat ini...,kita sering & biasa makan di Sushi-Tei, Kentucky, Mc Donald, Hoka Hoka Bento, Pizza Hut dsb... Pdhl bagi org disekitar qta, pecel lele pinggir jln, adl makanan mewah... Sungguh tak pantas bgi sya utk mengeluh & merasa kurang.... Rasa Syukur akan mengantarkan kebahagian Selamat beraaaktifitas, semoga mulai saat ini kita semua menjadi manusia yg lebih mensyukuri nikmat yg telah Allah berikan... 


Senin, 01 Oktober 2012

persahabatan

*** Arti Persahabatan ***

Seorang teman sejati akan membuat Anda hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat Anda dalam doa-doanya.

Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya.

Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu di dalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya.

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah.

Kita tidak akan pernah memiliki seorang teman, jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kita tidak bisa melihat keduanya.

Banyak orang akan datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya sahabat-sahabat sejati yang akan meninggalkan bekas di dalam hatimu.

Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.

Burung membutuhkan sarang, laba-laba membutuhkan jaring, manusia membutuhkan persahabatan.

Orang yang takut untuk memperoleh musuh tidak akan pernah memperoleh teman sejati.

Pasan Abak

Pesan Sang Ayah

Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Ketika ayahnya meninggal sebelumnya berpesan dua hal: pertama jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu, dan kedua, jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai 
mukanya terkena sinar matahari.

Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.

Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka.Jawab anak yang bungsu : Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.

Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, ibupun bertanya hal yang sama.Jawab anak sulung : Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris ,karena mempunyai jam kerja lebih lama.

Bagaimana dengan anda?

Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat di tanggapi dengan presepsi yang berbeda jika kita melihat dengan positif attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita ..pilihan ada di tangan anda.

“Berusaha melakukan hal biasa yang dikerjakan dengan cara yang luar biasa.”

Garam dan Telaga

GARAM DAN TELAGA

Suatu ketika hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan raut mukanya ruwet. Tamu itu memang tampak seperti orang yang tidak ber
bahagia.

Tanpa membuang waktu orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak itu hanya mendengarkan dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamu itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba minum ini dan katakana bagaimana rasanya”, ujar Pak Tua itu.

“Pahit.., pahit sekali rasanya…”, jawab tamu itu sambil meludah kesamping.

Pak Tua sedikit tersenyum. Lalu ia mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga didalam hutan didekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampailah mereka ketepi telaga yang tenang itu.

Pak Tua itu kembali menaburkan segenggam garam ke dalam telaga. Dengan sepotong kayu dibuatnya gelombang-gelombang dari adukan-adukan itu yang menciptakan riak-riak air. “Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah”, perintah Pak Tua. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua kembali bertanya, “Bagaimana rasanya?”

“Segar”, sahut tamunya. “Apakah kamu merasakan garam didalam air itu?”, Tanya Pak Tua lagi. “Tidak”, jawab si anak muda.
Dengan kebapakan Pak Tua menepuk-nepuk punggung anak muda itu. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh disamping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan itu adalah layaknya segenggam garam, tidak lebih dan tidak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama. Dan memang akan tetap selalu sama.”

“Tapi, kepahitan yang kita rasakan akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”

Pak Tua itu kembali memberi nasehat, “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”

Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, ‘sang orang bijak’, kembali menyimpan ‘segenggam garam’ untuk anak muda lain yang sering datang kepadanya membawa keresahan jiwa…

Selasa, 11 September 2012

Jalan ke Surga

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

"Sahabatku, "Antum kaifa musykilatukum" nilaimu berdasarkan tantanganmu", semakin hebat godaan, semakin kuat gelora nafsu dan semakin banyak kesempatan untuk maksiat.

Namun tidak tergoda krn kekuatan taqwa kita kepada Allah, sungguh semakin besar dan mulia kedudukan kita dimata Allah, "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja meng

atakan,"Kami telah beriman", padahal mereka belum diuji" (QS 29:2).

Ada kesempatan berzina, korupsi, menipu dsb tetapi kesempatan tidak dilakukan krn TAKUT kepada ALLAH & TAKUT pada HARI PEMBALASAN maka ALLAH berikan hadiah Syurga untuknya
QS 79 : 41).

Rasulullah sudah menyampaikan peringatan bahwa, "Jalan ke Surga banyak hal yang nafsumu tidak menyukainya, sementara jalan ke neraka sangat disukai nafsumu" (HR. Muslim).

Sabar ya sahabatku, kan ngga lama hidup ini, sebentar lagi juga kita wafat, dan sungguh itulah kemenangan bagi hamba yg serius TAAT..insya Allah...aamiin".

10 tanda Istri Sholehah


10 Sifat istri shalihah  berdasarkan dalil-dalil alquran dan sunnah: 

1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287)
2. Melayani suaminya (berkhidmat kepada suami) seperti menyiapkan makan minumnya, tempat tidur, pakaian, dan yang semacamnya.
3. Tidak memberikan Kemaluan nya kecuali kepada suaminya.
Al Quran :
“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (an-Nuur: 2-3).
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,” (al-Furqaan: 68-69).
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” (al-Mumtahanah: 12).
HADIS :
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR Muslim [107]).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, bahwasanya Rauslullah saw. bersabda, “Tidaklah berzina seorang pezina saat berzina sedang ia dalam keadaan mukmin,”
Masih diriwayatkan darinya dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika seorang hamba berzina maka keluarlah darinya keimanan dan jadilah ia seperti awan mendung. Jika ia meninggalkan zina maka kembalilah keimanan itu kepadanya,” (Shahih, HR Abu Dawud [4690]).
Diriwayatkan dari al-Miqdad bin al-Aswad r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda kepada para sahabatnya, “Bagaimana pandangan kalian tentang zina?” Mereka berkata, “Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkannya maka ia haram sampai hari kiamat.” Beliau bersabda, “Sekiranya seorang laki-laki berzina dengan sepuluh orang wanita itu lebih ringan daripada ia berzina dengan isteri tetangganya,” (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad [103]).
4. Menjaga rahasia-rahasia suami, lebih-lebih yang berkenaan dengan hubungan intim antara dia dan suaminya. Asma’ bintu Yazid radhiallahu ‘anha menceritakan dia pernah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu kaum lelaki dan wanita sedang duduk. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Barangkali ada seorang suami yang menceritakan apa yang diperbuatnya dengan istrinya (saat berhubungan intim), dan barangkali ada seorang istri yang mengabarkan apa yang diperbuatnya bersama suaminya?” Maka mereka semua diam tidak ada yang menjawab. Aku (Asma) pun menjawab: “Demi Allah! Wahai Rasulullah, sesungguhnya mereka (para istri) benar-benar melakukannya, demikian pula mereka (para suami).” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan lagi kalian lakukan, karena yang demikian itu seperti syaithan jantan yang bertemu dengan syaitan betina di jalan, kemudian digaulinya sementara manusia menontonnya.” (HR. Ahmad 6/456, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah dalam Adabuz Zafaf (hal. 63) menyatakan ada syawahid (pendukung) yang menjadikan hadits ini shahih atau paling sedikit hasan)
5. Selalu berpenampilan yang bagus dan menarik di hadapan suaminya sehingga bila suaminya memandang akan menyenangkannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya”. (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”)
6. Ketika suaminya sedang berada di rumah (tidak bepergian/ safar), ia tidak menyibukkan dirinya dengan melakukan ibadah sunnah yang dapat menghalangi suaminya untuk istimta’ (bernikmat-nikmat) dengannya seperti puasa, terkecuali bila suaminya mengizinkan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri berpuasa (sunnah) sementara suaminya ada (tidak sedang bepergian) kecuali dengan izinnya”. (HR. Al-Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)
7. Pandai mensyukuri pemberian dan kebaikan suami, tidak melupakan kebaikannya, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Diperlihatkan neraka kepadaku, ternyata aku dapati kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita yang kufur.” Ada yang bertanya kepada beliau: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab: “Mereka mengkufuri suami dan mengkufuri (tidak mensyukuri) kebaikannya. Seandainya salah seorang dari kalian berbuat baik kepada seorang di antara mereka (istri) setahun penuh, kemudian dia melihat darimu sesuatu (yang tidak berkenan baginya) niscaya dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikan sama sekali.” (HR. Al-Bukhari no. 29 dan Muslim no. 907)
8. Bersegera memenuhi ajakan suami untuk memenuhi hasratnya, tidak menolaknya tanpa alasan yang syar’i, dan tidak menjauhi tempat tidur suaminya, karena ia tahu dan takut terhadap berita Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak (enggan) melainkan yang di langit murka terhadapnya hingga sang suami ridha padanya.” (HR. Muslim no.1436)
9. Melegakan hati suami bila dilihat. Rasulullah bersabda, ”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa
kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya,
selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila
dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan
suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR Ibnu Majah).
10. Amanah. Rasulullah bersabda, ”Ada tiga macam keberuntungan (bagi
seorang lelaki), yaitu: pertama, mempunyai istri yang shalehah, kalau kamu
lihat melegakan dan kalau kamu tinggal pergi ia amanah serta menjaga kehormatan
dirinya dan hartamu …” (HR Hakim).
11, istri shalehah mampu memberikan suasana teduh dan ketenangan berpikir
dan berperasaan bagi suaminya. Allah SWT berfirman, ”Di antara tanda
kekuasaan-Nya, yaitu Dia menciptakan pasangan untuk diri kamu dari jenis kamu
sendiri, agar kamu dapat memperoleh ketenangan bersamanya. Sungguh di dalam
hati yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasaan) Allah bagi kaum yang
berpikir.”(QS Ar Rum [30]: 21)

Senin, 03 September 2012

HAKEKAT SYUKUR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Saudara seiman dan seperjuangan, kehidupan manusia di muka bumi sebagai insan kamil pastilah membutuhkan berbagai kebutuhan. Entah itu kebutuhan rohani maupun jasmani yang harus saudara penuhi. Kemudian yang menjadi masalah dari mana saudara mendapatkan perlengkapan kebutuhan saudara?.... jawabnya mungkin bermacam-macam, tapi yang paling tepat dari semua jawaban saudara, bahwasanya semuanya dari Allah عزّوجلّ tuhan semesta alam yang bagi-Nya langit dan bumi adalah kekuasaan-Nya. Maka dari itu kita harus bersyukur sebagai tanda terima kasih kita kepada-Nya.


Apakah makna dari syukur yang sebenar-Nya ;

Syukur menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) adalah berterima kasih atas nikmat Allah عزّوجلّ, sedangkan menurut terminologi syukur adalah suatu bentuk terima kasih atas segala nikmat yang di berikan kepada manusia, di yakini dalam hati di ucapkan dalam bentuk pujian dan dilaksnakan sebagai amal sholih. Allah telah memperintahkan seluruh hamba-Nya yang memiliki kesadaran untuk bersyukur, termasuk saudara. Coba saudara renungkan ayat ini :

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ


Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu , dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.(QS.2:152)


Setelah saudara membaca ayat tersebut, saudara harus tahu, seandainya saja Allah عزّوجلّ tidak memberikan kebutuhan (perlengkapan hidup) kepada saudara entah itu kebutuhan jiwa, raga, maupun wanita. Apakah saudara masih dapat hidup ? …… oleh karena itu kita semua wajib bersyukur kepada Allah عزّوجلّ, jika kita besyukur, rizqi plus kebahagiaan akan muncul dan menghampiri kita, dan jika kufur musibah plus dosa akan menghampri kita pula. Kemudian apakah yang menyebabkan saudara bersyukur?…. Allah عزّوجلّ berfirman dalam surat Al-Waqi’ah ayat 63-73. yang intinya seandainya saja semua yang ada di dunia ini tidak di ciptakan secara sempurna pasti kita tidak akan bisa hidup nyaman seperti ini.



HAKIKAT SYUKUR

Saudaraku seiman, tidak cukup seseorang itu bersyukur hanya dengan sujud syukur dan mengucapkan hamdalah. Hakikat syukur itu ada tiga yaitu; Pertama, ilmu; yaitu pengetahuan akan kesadaran bahwasanya semua ini dari datangnya Allah عزّوجلّ . Kedua, Keadaan; yaitu keadaan seseorang yang menyatakan kegembiraan yang timbul karena memperoleh nikmat .
ketiga, amalan; yaitu amalan yang di lakukan sebagai tanda syukur kepada Allah .sebagaimana firman Allah عزّوجلّ pada surat Al-Kautsar ayat 1-2:

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Yang artinya :

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah.


Saudara akan mendapatkan hal yang luar biasa dengan bersyukur, syukur adalah sebuah energy dahsyat yang akan membawa saudara pada nikmat hidup di dunia dan di akhirat. Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 12 yang artinta : Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah عزّوجلّ . Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah عزّوجلّ Maha Kaya lagi Maha Terpuji".(QS.31:12)


Ayat ini menegaskan bahwasanya syukur itu tidak untuk siapa-siapa, tapi untuk saudara sendiri. Begitu pula jika saudara coba-coba untuk kufur, saudara akan merasakan akibatnya sendiri.


saudara akan mendapatkan manfaat dari bersyukur. Pertama, rezeki saudara akan diatambah ‘’jika engkau bersyukur kami akan menambah nikmat kepadamu’’QS Ibrahim ayat 7. Kedua, rasa syukur akan mengubah yang sedikit menjadi lebih berkah, hal ini karena keikhlasan hati saudara dalam menerima nikmat Allah . Ketiga, rasa syukur akan mendatangkan kedamaian. ketiga hal ini akan mengisi kehidupan saudara jika saudara mau bersyukur terhadap apapun yang di berikan Allah kepada saudara.


Bagaimana cara mengundang syukur ?
Kita sudah mengetahui arti syukur, sekarang yang menjadi masalah bagaiman rasa syukur tersebut ada pada diri kita. Ada tiga cara agar syukur melekat pada diri kita.


Pertama, tak kenal maka tak sayang, maksud-Nya ialah saudara harus mengetahiu bahwasanya semua adalah nikmat Allah عزّوجلّ , jika kita tidak menyadari nikmat Allah عزّوجلّ yang berada pada diri kita, mana mungkin kita mau bersyukur, karena hakikat syukur yang pertama adalah ilmu, saudara mungkin perna mengenal ucapan “ yang kaya makin kaya yang miskin makin miskin” orang miskin akan tambah miskin karena tidak tahu bahwa miskin itu adalah nikmat. seandainya saja yang miskin mau bersyukur, kemiskinan itu pasti akan diganti oleh Allah عزّوجلّ dengan kekayaan yang cukup.


Kedua, siap menerima apapun yang Allah عزّوجلّ berikan, perhatikan hadist berikut:

"Lihatlah kepada orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu"
( Hadits shahîh. oleh al-Bukhari (no. 6490), Muslim (no. 2963), at-Tirmidzi (no. 2513),
dan Ibnu Majah .)


untuk itu kita jangan sampai mempu-Nyai angan angan untuk mempu-Nyai apa yang di miliki orang lain.

Pada hakikatnya semua yang di berikan oleh Allah عزّوجلّ baik musibah maupun kesenangan adalah pemberian Allah عزّوجلّ . Semisal saudara memiliki mata yang cacat saudara harus berusaha untuk menerim kecacatan itu, mengapa?.. karena ada orang lain yang memiliki kecacatan melebihi saudara


Ke tiga, memanfaatkan nikmat sesuai keinginan Allah Artinya lakukanlah segalah sesuatu yang disenangi oleh Allah , dan jangan menyia-nyiakan segala nikmat yang telah Allah berikan.


Sekarang ita sudah tahu apa itu syukur dan seluk beluk-Nya, tinggal hati kita sadar atau tidak?. Bila kita sudah berhasil memiliki rasa syukur, hidup kita akan di jamin oleh Allah aik di dunia maupun di akhirat. Aamiin


Rabu, 29 Agustus 2012

10 Poin Tepat Pilih Pria

Pacaran bertahun-tahun tidak akan menjamin bahwa dia adalah pria yang tepat untuk Anda. Ada pasangan yang hanya butuh waktu 6 bulan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tetapi ada juga yang perlu waktu bertahun-tahun sampai ke pernikahan. Itu pun ada juga yang akhirnya bubaran. Lalu, bagaimana cara mengetahui bahwa ia memang pria yang tepat? Berikut pedoman yang bisa Anda jadikan tolak ukur apakah dia memang Mr Right
1. Teman-teman setuju
Bukan hanya Anda yang yakin bahwa dia orang yang tepat, tetapi juga teman-teman Anda. Namun, kalau hanya Anda yang merasakan hal itu, dan teman-teman Anda tidak setuju, berarti ada yang salah. Terkadang cinta bisa membutakan logika dan perasaan Anda; orang-orang di sekitar Andalah yang bisa berpikiran normal.
2. Kumpul dengan keluarga
Perkenalkan pasangan dengan keluarga Anda dan lihat apakah ia bisa dengan mudah bergabung dengan orangtua dan saudara-saudara Anda. Memang tak semua orang bisa langsung akrab dengan orang yang baru dikenal. Namun, amati juga apakah ia cenderung menghindar.
3. Ia mendengarkan
Hidup adalah dua kesatuan yang harmonis. Ada kalanya Anda mendengarkan atau dia yang mendengarkan. Namun jika Anda hanya berfungsi sebagai pendengar, maka komunikasi tidak akan berlangsung dua arah. Ingatlah bahwa komunikasi adalah fondasi dari hubungan Anda.
4. Punya tujuan yang sama
Anda ingin menikah dan ia ingin bersenang-senang? Sampai kapan pun Anda berdua tidak akan seiring sejalan. Satukan tujuan ke depan, akan dibawa ke mana hubungan itu? Apakah hanya sebatas bersenang-senang atau berlanjut ke arah yang lebih serius?
5. Ia bisa jadi teman dan sahabat
Ini keuntungan lain saat Anda punya pasangan yang bisa diandalkan sebagai teman dan sahabat. Fondasi ini lebih kokoh ketimbang hanya menjadikan ia sebagai pecinta.
6. Percaya
Anda percaya kepadanya. Tanpa kepercayaan, suatu hubungan tidak akan pernah langgeng sebab Anda akan saling curiga dan mengekang satu sama lain.
7. Merasa spesial
Anda masih merasakan hal yang sama seperti saat pertama berjumpa dengannya, seperti perhatiannya yang tak berkurang atau kesetiaannya yang tetap teruji. Hal ini merupakan pertanda kalau Anda adalah orang yang spesial baginya.
8. Membicarakan masa depan
Saat Anda mencari Mr Right, maka Anda juga harus memosisikan hal yang sama bahwa ia mencari Mrs Right. Artinya, ia juga memiliki sejumlah komitmen untuk menjalani kehidupan yang saling mendukung bersama Anda, pasangannya.
9. Merasa terlindungi
Melindungi bukan hanya secara fisik, melainkan juga secara finansial. Jika ia tidak bisa menghidupi dirinya sendiri bagaimana nanti ia bisa menghidupi Anda dan anak-anak? Cinta saja tidak cukup. Anda harus mampu bersikap realistis!
10. Jadilah apa adanya
Jadilah diri Anda apa adanya agar ia juga mencintai diri Anda seutuhnya, lengkap dengan segala kekurangan Anda. Jika ia tidak mencintai Anda apa adanya, maka tidak alasan Anda untuk terus bersamanya karena unsur "pada saat susah dan senang" tak Anda miliki.

Selasa, 14 Agustus 2012

::♥ 10 Perkara Yang Mendatangkan Cinta Allah ♥::



Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.



`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum...Aamiin ya Rabbal'alamin.


Sahabat-sahabat yang dirahmati Allah sekalian, sungguh setiap orang pasti ingin mendapatkan cinta Allah . Namun bagaimanakah cara untuk mendapatkan cinta tersebut? Ibnul Qayyim Rahimahullah menyebutkan beberapa hal untuk menerangkan maksud perkara tersebut dalam kitab beliau Madarijus Salikin , tahap-tahap menuju wahana cinta kepada Allah adalah seperti berikut:


1) Membaca Al-Qur’an dengan merenung dan memahami kandungan maknanya sesuai dengan maksudnya yang benar.


Itu tidak lain adalah renungan seorang hamba Allah yang hafal dan mampu menjelaskan al-Qur’an agar difahami maksudnya sesuai dengan kehendak Allah SWT. Al-Qur’an merupakan kemuliaan bagi manusia yang tidak boleh ditandingi dengan kemuliaan apapun. Ibnu Sholah mengatakan


“Membaca Al-Qur’an merupakan kemuliaan, dengan kemuliaan itu Allah ingin memuliakan manusia di atas makhluk lainnya. Bahkan malaikat pun tidak pernah diberi kemuliaan seperti itu, malah mereka selalu berusaha mendengarkannya dari manusia”.


Perkara ini boleh dilakukan umpama seseorang memahami sebuah buku iaitu dia menghafal dan harus mendapat penjelasan terhadap isi buku tersebut. Ini semua dilakukan untuk memahami apa yang dimaksudkan oleh si penulis buku. (Maka begitu pula yang dapat dilakukan terhadap Al Qur’an)


2) Mendekatkan diri kepada Allah dengan mengerjakan ibadah-ibadah sunat, setelah mengerjakan ibadah-ibadah wajib.


Orang yang menunaikan ibadah-ibadah fardhu dengan sempurna mereka itu adalah yang mencintai Allah. Sementara orang yang menunaikannya kemudian menambahnya dengan ibadah-ibadah sunat, mereka itu adalah orang yang dicintai Allah. Ibadah-ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah, diantaranya adalah solat-solat sunat, puasa-puasa sunat, sedekah sunat dan amalan-amalan sunat dalam haji dan umrah.


3) Terus-menerus mengingat Allah (zikir) dalam setiap keadaan, baik dengan hati dan lisan atau dengan amalan dan keadaan dirinya.


Kadar kecintaan seseorang terhadap Allah bergantung kepada kadar zikirnya kepada-Nya. Zikir kepada Allah merupakan syiar bagi mereka yang mencintai Allah dan orang yang dicintai Allah. Rasulullah s.a.w. pernah bersabda:


“Sesungguhnya Allah aza wajalla berfirman :”Aku bersama hambaKu selama ia mengingatKu dan kedua bibirnya bergerak (untuk berzikir) kepadaKu”.


Ingatlah, kecintaan pada Allah akan diperoleh sekadar dengan keadaan zikir kepada-Nya.


4) Cinta kepada Allah melebihi cinta kepada diri sendiri walaupun dikuasai hawa nafsunya.


Melebihkan cinta kepada Allah daripada cinta kepada diri sendiri, meskipun dibayangi oleh hawa nafsu yang selalu mengajak lebih mencintai diri sendiri. Ertinya ia rela mencintai Allah meskipun berisiko tidak dicintai oleh makhluk dan harus menempuh berbagai kesulitan. Inilah darjat para Nabi, diatas itu darjat para Rasul dan diatasnya lagi darjat para rasul Ulul Azmi, lalu yang paling tinggi adalah darjat Rasulullah Muhammad s.a.w. sebab baginda mampu melawan kehendak dunia seisinya demi cintanya kepada Allah.


5) Merenungi, memperhatikan dan mengenal kebesaran nama dan sifat Allah.


Begitu pula hatinya selalu berusaha memikirkan nama dan sifat Allah tersebut berulang kali. Barangsiapa mengenal Allah dengan benar melalui nama, sifat dan perbuatan-Nya, maka dia pasti mencintai Allah. Oleh karena itu, mu’athilah, fir’auniyah, jahmiyah (yang kesemuanya keliru dalam memahami nama dan sifat Allah), jalan mereka dalam mengenal Allah telah terputus (kerana mereka menolak nama dan sifat Allah tersebut).


6) Memerhatikan kebaikan, nikmat dan kurnia Allah yang telah Dia berikan kepada kita, baik nikmat lahir mahupun batin akan mengantarkan kita kepada cinta hakiki kepada-Nya.


Tidak ada pemberi nikmat dan kebaikan yang hakiki selain Allah. Oleh sebab itu, tidak ada satu pun kekasih yang hakiki bagi seorang hamba yang mampu melihat dengan mata batinnya, kecuali Allah SWT. Sudah menjadi sifat manusia, ia akan mencintai orang baik, lembut dan suka menolongnya dan bahkan tidak mustahil ia akan menjadikannya sebagai kekasih. Siapa yang memberi kita semua nikmat ini? Dengan menghayati kebaikan dan kebesaran Allah secara lahir dan batin, akan mengantarkan kepada rasa cinta yang mendalam kepadaNya.



7) Menghadirkan hati secara keseluruhan (total) semasa melakukan ketaatan kepada Allah dengan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya inilah yang disebut dengan khusyu’.


Hati yang khusyu’ tidak hanya dalam melakukan solat tetapi dalam semua aspek kehidupan ini, akan mengantarkan kepada cinta Allah yang hakiki.


8) Menyendiri dengan Allah di saat Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir.


Di saat itulah Allah SWT turun ke dunia dan di saat itulah saat yang paling berharga bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan beribadah dan bermunajat kepada-Nya serta membaca kalam-Nya (Al Qur’an) dan solat malam agar mendapatkan cinta Allah. Kemudian mengakhirinya dengan istighfar dan taubat kepada-Nya.


9) Bergaul bersama orang-orang yang mencintai Allah dan bersama para siddiqin.


Kemudian memetik perkataan mereka yang seperti buah yang begitu nikmat. Kemudian dia pun tidaklah mengeluarkan kata-kata kecuali apabila jelas maslahatnya dan diketahui bahawa dengan perkataan tersebut akan menambah kemanfaatan baginya dan juga bagi orang lain.


10) Menjauhi segala sebab yang dapat menghalang komunikasi antara dirinya dan Allah SWT.


Semoga kita sentiasa mendapatkan cinta Allah, itulah yang seharusnya dicari setiap hamba dalam setiap degup jantung dan setiap nafasnya.

Ibnul Qayyim mengatakan bahawa "kunci untuk mendapatkan itu semua adalah dengan mempersiapkan jiwa (hati) dan membuka mata hati."





☆ Semoga Bermanfaat ☆



Istri Yang Dianggap Durhaka Pada Suami

☆•.ღ::♥ Istri Yang Di Anggap Durhaka Kepada Suami ♥::☆


Apakah Anda termasuk Istri yang dianggap durhaka? apakah istri Anda termasuk istri yang dianggap durhaka kepada suami?

♥♥ Apabila dipanggil oleh suaminya ia tidak datang.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:“Apabila suami memanggil isterinya ke tempat tidur. ia tidak datang nescaya malaikat melaknat isteri itu sampai Subuh.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)


♥♥ Membantah suruhan atau perintah suami.
Sabda Rasulullah SAW: ‘Siapa saja yang tidak berbakti kepada suaminya maka ia mendapat laknat dan Allah dan malaikat serta semua manusia.”


♥♥ Bermuka masam terhadap suami.
Sabda Rasulullah SAW: “Siapa saja perempuan yang bermuka masam di hadapan suaminya berarti ia dalam kemurkaan Allah sampai ia senyum kepada suaminya atau ia meminta keredhaannya.”


♥♥ Jahat lidah atau mulut pada suami.
Sabda Rasulullah SAW: “Dan ada empat golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalai Neraka (diantaranya) ialah wanita yang kotor atau jahat lidahnya terhadap suaminya.”


Membebankan suami dengan permintaan yang diluar kemampuannya.


♥♥ Keluar rumah tanpa izin suaminya.
Sabda Rasulullah SAW: “Siapa saja perempuan yang keluar rumahnya tanpa ijin suaminya dia akan dilaknat oleh Allah sampai dia kembali kepada suaminya atau suaminya redha terhadapnya.” (Riwayat Al Khatib)


♥♥ Berhias ketika suaminya tidak disampingnya.
Maksud firman Allah: “Janganlah mereka (perempuan-perempuan) menampakkan perhiasannya melainkan untuk suaminya.” (An Nur 31)


♥♥ Menghina pengorbanan suaminya.
Maksud Hadis Rasulullah SAW: “Allah tidak akan memandang (benci) siapa saja perempuan yang tidak berterima kasih di atas pengorbanan suaminya sedangkan dia masih memerlukan suaminya.”


♥♥ Mengijinkan masuk orang yang tidak diijinkan suaminya ke rumah
maksud Hadis: “Jangan ijinkan masuk ke rumahnya melainkan yang diijinkan A suaminya.” (Riwayat Tarmizi)


♥♥ Tidak mau menerima petunjuk suaminya.
Maksud Hadis: “Isteri yang durhaka hukumnya berdosa dan dapat gugur nafkahnya ketika itu. Jika ia tidak segera bertaubat dan memint ampun dari suaminya, Nerakalah tempatnya di Akhirat kelak. Apa yang isteri buat untuk suami adalah semata-mata untuk mendapat keredhaan Allah SWT”


Next,…Jagalah dan Tundukkanlah pandanganmu, karena wanita dunia yang menyakiti suaminya dengan memandang pria lain (sekalipun terpaksa), merupakan wanita yang memiliki kekurangan dan kehinaan dalam dirinya.


Maka pantaslah jika suaminya (yang sholeh) akan direbut oleh para bidadari surgawi.




☆ Semoga Bermanfaat ☆

Rabu, 01 Agustus 2012

"GENDONG AKU SAMPAI AJALKU TIBA"


Suatu malam ketika aku kembali ke rumah, istriku menghidangkan makan malam untukku. Sambil memegang tangannya aku berkata, "Saya ingin mengatakan sesuatu kepadamu." Istriku lalu duduk di samping sambil menemaniku menikmati makan malam dengan tenang. Tiba-tiba aku tidak tahu harus memulai percakapan dari mana. Kata demi kata rasanya berat keluar dari mulutku.

Aku ingin sebuah perceraian di antara kami, karena itu aku beranikan diriku. Nampaknya dia tidak terganggu sama sekali dengan pembicaraanku, dia malah balik bertanya kepadaku dengan tenang, "Mengapa?" Aku menolak menjawabnya, ini membuatnya sungguh marah kepadaku. Malam itu kami tidak saling bertegur sapa. Dia terus menangis dan menangis. Aku tahu bahwa dia ingin tahu alasan di balik keinginanku untuk bercerai.

Dengan sebuah rasa bersalah yang dalam, aku membuat sebuah pernyataan persetujuan untuk bercerai dan dia dapat memiliki rumah kami, mobil, dan 30% dari keuntungan perusahaan kami. Dia sungguh marah dan merobek kertas itu. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya bersamaku itu telah menjadi orang yang asing di hatiku. Aku minta maaf kepadanya karena dia telah membuang waktunya 10 tahun bersamaku, untuk semua usaha dan energi yang diberikan kepadaku, tapi aku tidak dapat menarik kembali apa yang telah kukatakan kepada Jane, wanita simpananku, bahwa aku sungguh mencintainya. Istriku menangis lagi. Bagiku tangisannya sekarang tidak berarti apa-apa lagi. Keinginanku untuk bercerai telah bulat.

Hari berikutnya, ketika aku kembali ke rumah sedikit larut, kutemukan dia sedang menulis sesuatu di atas meja di ruang tidur kami. Aku tidak makan malam tapi langsung pergi tidur karena ngantuk yang tak tertahankan akibat rasa capai sesudah seharian bertemu dengan Jane. Ketika terbangun, kulihat dia masih duduk di samping meja itu sambil melanjutkan tulisannya. Aku tidak menghiraukannya dan kembali meneruskan tidurku.

Pagi harinya, dia menyerahkan syarat-syarat perceraian yang telah ditulisnya sejak semalam kepadaku. Dia tidak menginginkan sesuatupun dariku, tetapi hanya membutuhkan waktu sebulan sebelum perceraian. Dia memintaku dalam sebulan itu, kami berdua harus berjuang untuk hidup normal layaknya suami istri. Alasannya sangat sederhana. Putra kami akan menjalani ujian dalam bulan itu sehingga dia tidak ingin mengganggunya dengan rencana perceraian kami. Selain itu, dia juga meminta agar aku harus menggendongnya sambil mengenang kembali saat pesta pernikahan kami. Dia memintaku untuk menggendongnya selama sebulan itu dari kamar tidur sampai muka depan pintu setiap pagi.

Aku pikir dia sudah gila. Akan tetapi, biarlah kucoba untuk membuat hari-hari terakhir kami menjadi indah demi perceraian yang kuinginkan, aku pun menyetujui syarat-syarat yang dia berikan. Aku menceritakan kepada Jane tentang hal itu. Jane tertawa terbahak-bahak mendengarnya. "Terserah saja apa yang menjadi tuntutannya tapi yang pasti dia akan menghadapi perceraian yang telah kita rencanakan," kata Jane.

Ada rasa kaku saat menggendongnya untuk pertama kali, karena kami memang tak pernah lagi melakukan hubungan suami istri belakangan ini. Putra kami melihatnya dan bertepuk tangan di belakang kami. "Wow, papa sedang menggendong mama." Sambil memelukku dengan erat, istriku berkata, "Jangan beritahukan perceraian ini kepada putra kita." Aku menurunkannya di depan pintu. Dia lalu pergi ke depan rumah untuk menunggu bus yang akan membawanya ke tempat kerjanya, sedangkan aku mengendarai mobil sendirian ke kantorku.

Pada hari kedua, kami berdua melakukannya dengan lebih mudah. Dia merapat melekat erat di dadaku. Aku dapat mencium dan merasakan keharuman tubuhnya. Aku menyadari bahwa aku tidak memperhatikan wanita ini dengan seksama untuk waktu yang agak lama. Aku menyadari bahwa dia tidak muda seperti dulu lagi, ada bintik-bintik kecil di wajahnya, rambutnya pun sudah mulai beruban. Namun entah kenapa, hal itu membuatku mengingat bagaimana pernikahan kami dulu.

Pada hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku mulai merasakan kedekatan. Inilah wanita yang telah memberi dan mengorbankan 10 tahun kehidupannya untukku. Pada hari keenam dan ketujuh, aku mulai menyadari bahwa kedekatan kami sebagai suami istri mulai tumbuh kembali di hatiku. Aku tentu tidak mengatakan perasaan ini kepada Jane.

Suatu hari, aku memperhatikan dia sedang memilih pakaian yang hendak dia kenakan. Dia mencoba beberapa darinya tapi tidak menemukan satu pun yang cocok untuknya. Dia sedikit mengeluh, "Semua pakaianku terasa terlalu besar untuk tubuhku sekarang." Aku mulai menyadari bahwa dia semakin kurus dan itulah sebabnya kenapa aku dapat dengan mudah menggendongnya. Aku menyadari bahwa dia telah memendam banyak luka dan kepahitan hidup di hatinya. Aku lalu mengulurkan tanganku dan menyentuh kepalanya.

Tiba-tiba putra kami muncul dan berkata," Papa, sekarang saatnya untuk menggendong dan membawa mama." Bagi putraku, melihatku menggendong dan membawa mamanya menjadi peristiwa yang penting dalam hidupnya. Istriku mendekati putra kami dan memeluk erat tubuhnya penuh keharuan. Aku memalingkan wajahku dari peristiwa yang bisa mempengaruhi dan mengubah keputusanku untuk bercerai.

Aku lalu mengangkatnya dengan kedua tanganku, berjalan dari kamar tidur kami, melalui ruang santai sampai ke pintu depan. Tangannya melingkar erat di leherku dengan lembut dan sangat romantis layaknya suami istri yang harmonis. Aku pun memeluk erat tubuhnya, seperti momen hari pernikahan kami 10 tahun yang lalu. Akan tetapi tubuhnya yang sekarang ringan membuatku sedih.

Pada hari terakhir, aku menggendongnya dengan kedua lenganku. Aku susah bergerak meski cuma selangkah ke depan. Putra kami telah pergi ke sekolah. Aku memeluknya erat sambil berkata, "Aku tidak pernah memperhatikan selama ini hidup pernikahan kita telah kehilangan keintiman satu dengan yang lain."

Aku mengendarai sendiri kendaraan ke kantorku, mampir ke tempat Jane. Melompat keluar dari mobilku tanpa mengunci pintunya. Begitu cepatnya karena aku takut jangan sampai ada sesuatu yang membuatku mengubah pikiranku. Aku naik ke lantai atas. Jane membuka pintu dan aku langsung berkata padanya. "Maaf Jane, aku tidak ingin menceraikan istriku."

Jane memandangku penuh tanda tanya bercampur keheranan dan kemudian menyentuh dahiku dengan jarinya. Aku mengelak dan berkata, "Maaf Jane, aku tidak akan bercerai. Hidup perkawinanku terasa membosankan karena dia dan aku tidak memaknai setiap momen kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai satu sama lain. Sekarang aku menyadari sejak aku menggendongnya sebagai syaratnya itu, aku ingin terus menggendongnya sampai hari kematian kami."

Jane sangat kaget mendengar jawabanku. Dia menamparku dan kemudian membanting pintu dengan keras. Aku tidak menghiraukannya. Aku menuruni tangga dan mengendarai mobilku pergi menjauhinya. Aku singgah di sebuah toko bunga di sepanjang jalan itu, aku memesan bunga untuk istriku. Gadis penjual bunga bertanya apa yang harus kutulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis, "Aku akan menggendongmu setiap pagi sampai kematian menjemput."

Petang hari ketika aku tiba di rumah, dengan bunga di tanganku, sebuah senyum menghias wajahku. Aku berlari hanya untuk bertemu dengan istriku dan menyerahkan bunga itu sambil merangkulnya untuk memulai sesuatu yang baru dalam perkawinan kami. Tapi apa yang kutemukan? Istriku telah meninggal di atas tempat tidur yang telah kami tempati bersama 10 tahun pernikahan kami.

Aku baru tahu kalau istriku selama ini berjuang melawan kanker ganas yang telah menyerangnya berbulan-bulan tanpa pengetahuanku karena kesibukanku menjalin hubungan asmara dengan Jane. Istriku tahu bahwa dia akan meninggal dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun begitu, dia ingin menyelamatkanku dari pandangan negatif yang mungkin lahir dari putra kami karena aku menginginkan perceraian, karena reaksi kebodohanku sebagai seorang suami dan ayah, untuk menceraikan wanita yang telah berkorban selama sepuluh tahun yang mempertahankan pernikahan kami dan demi putra kami.

Betapa berharganya sebuah pernikahan saat kita bisa melihat atau mengingat apa yang membuatnya berharga. Ingat ketika dulu perjuangan yang harus dilakukan, ingat tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi di antara kalian, ingat juga tentang janji pernikahan yang telah dikatakan. Semuanya itu harusnya hanya berakhir saat maut memisahkan.

------------------

Sekecil apapun dari peristiwa atau hal dalam hidup sangat mempengaruhi hubungan kita. Itu bukan tergantung pada uang di bank, mobil atau kekayaan apapun namanya. Semuanya ini bisa menciptakan peluang untuk menggapai kebahagiaan tapi sangat pasti bahwa mereka tidak bisa memberikan kebahagiaan itu dari diri mereka sendiri. Suami-istrilah yang harus saling memberi demi kebahagiaan itu.

Karena itu, selalu dan selamanya jadilah teman bagi pasanganmu dan buatlah hal-hal yang kecil untuknya yang dapat membangun dan memperkuat hubungan dan keakraban di dalam hidup perkawinanmu. Milikilah sebuah perkawinan yang bahagia. Kamu pasti bisa mendapatkannya.

Jika engkau tidak ingin berbagi/share cerita ini, pasti tidak akan terjadi sesuatu padamu di hari-hari hidupmu.

Akan tetapi, jika engkau mau berbagi/share cerita ini kepada saudara, sahabat atau kenalanmu. Maka ada kemungkinan, engkau dapat menyelamatkan perkawinan orang lain, terutama mereka yang sedang mengalami masalah dalam pernikahan mereka. Semoga demikianlah adanya.

Ditulis Ulang & Diedit Oleh: yusrizal

Senin, 09 Juli 2012

MASA DEPAN PENEGAKAN HUKUM EKONOMI SYARI'AH

Wakil Ketua MA RI Non Yudisial
Dr. H. Ahmad Kamil, S.H., M.Hum:

Warga PA Harus Aktif Membumikan Sistem Ekonomi Syariah

Sumbawa | pa-sumbawabesar.go.id
PA Sumbawa Besar Kelas I B bekerjasama dengan Pemda Kabupaten Sumbawa Barat melaksanakan Seminar Nasional dengan tema: “Masa Depan Penegakan Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia” (4/07/2012) bertempat di Auditorium Al-Hamra Ponpes al-Ikhlas Kabupaten Sumbawa Barat.
Acara yang mendapat dukungan sponsorship dari Bank Syariah Mandiri (BSM) tersebut menghadirkan Keynote Speaker YM Dr. H. Ahmad Kamil, SH., M.Hum (Waka MA RI Non Yudisial) dan 3 (tiga) orang pembicara yaitu: Prof. Dr. Rifyal Ka’bah (Hakim Agung MA RI), Dr. H. Hasbi Hasan, M.H. (Kabag Sespim MA RI dan Kaprodi Pascasarjana Universitas Jayabaya), dan Saptono Budi Satryo (Kabag Syaria Policy dan Quality Assurance BSM). Acara ini juga dihadiri Bupati dan Muspida Kabupaten Sumbawa Barat, Ketua dan Wakil Ketua PTA Mataram, Hakim Tinggi, Dr. H. Fauzan, SH. MH., Yus Rizal, SH., MH., Hj. Hamidah Ya’kub, Ernida Basri, SH., serta Ketua dan Hakim se NTB dan Bali.
YM Ahmad Kamil menegaskan bahwa seminar nasional ini merupakan forum yang sangat bermakna bagi sejarah perjalanan ekonomi syari’ah di Indonesia. Forum ini akan tercatat sebagai forum yang ikut berperan dalam meletakkan pondasi penegakan hukum ekonomi syariah di Indonesia.
“Hal ini dikarenakan tiga tiang penyangga ekonomi syariah bersatu, yaitu Pemerintah Daerah sebagai pemangku masyarakat syariah, Perbankan Syariah sebagai penyedia modal syariah, dan Peradilan Agama sebagai penyelesai sengketa ekonomi syariah. Ketiganya bersatu dalam forum diskusi untuk menyatukan mind set masyarakat agar yakin dan percaya akan keberkahan ekonomi syariah, serta yakin dan percaya akan kemampuan lembaga Peradilan Agama dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah.” jelas Wakil Ketua MA RI Bidang Non Yudisial tersebut.
Pertumbuhan perbankan dan bisnis syariah dewasa ini cukup kuat, positif dan prospektif. Hasil penelitian Islamic Finance Country Index menyatakan bahwa industri perbankan syariah Indonesia masuk diurutan ke-empat di bawah Iran, Arab Saudi dan Malaysia yang berperan utama bagi keuangan syariah global.
Karena itulah, YM Ahmad Kamil mengharapkan seluruh masyarakat muslim khususnya warga Peradilan Agama untuk ikut berperan dan ambil bagian secara nyata dalam proses membuminya ekonomi syariah. “Warga PA harus aktif, bukan hanya menguasai konsep teoritiknya, tetapi harus menjadi pelaku-pelaku ekonomi syariah baik di sektor mikro maupun makro” tegas beliau.
Lebih jauh YM Ahmad Kamil menjelaskan bahwa MA telah melakukan beberapa langkah pembinaan kompetensi para Hakim Peradilan Agama di bidang ekonomi syariah, diantaranya adalah menyusun Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) dan Hukum Acara Ekonomi Syariah, mengkader hakim dengan spesialisasi ekonomi syariah pada S2 dan S3, menyelenggarakan sertifikasi hakim ekonomi syariah, melakukan kerjasama diklat dengan beberapa negara yang sudah menerapakan ekonomi syariah (seperti mengirim Hakim yang potensial untuk diklat ke Sudan dan Arab Saudi), studi banding ke Inggris, Malaysia, Singapura dan Sudan, bekerjasama dengan BI, MES, HISSI dan MUI.
Adapun YM Rifyal Ka’bah, dalam seminar tersebut, memaparkan tentang perkembangan perbankan dan bisnis ekonomi syariah di Indonesia dari perspektif per-undang-undangan. Hakim Agung yang banyak mengkaji tentang ekonomi syariah tersebut mengurai secara jelas prinsip, bentuk dan perkembangan bisnis syariah yang membedakannya dengan bisnis konvensional, baik dalam khazanah klasik maupun dalam khazanah kontemporer.
Hakim PA Harus Siap
Perluasan kompetensi menangani sengketa ekonomi syariah membawa berbagai konsekuensi, terutama kesiapan Hakim PA.
Terkait hal itu, Dr. Hasbi Hasan, SH., MH menegaskan bahwa Hakim PA harus siap dan mampu menangani sengketa ekonomi syariah. Hanya ada satu kata yaitu harus siap, untuk siap diperlukan dua syarat yaitu ilmu dan keahlian (ketrampilan) yang memadai.
Lebih jauh, Hasbi Hasan menjelaskan bahwa dulu ada beberapa kalangan yang meragukan ilmu dan keahlian Hakim PA dalam ekonomi syariah, akan tetapi keraguan tersebut saat ini sudah tidak relevan lagi.
“Kalau dulu diragukan karena tidak ada hukum materiil, maka keraguan itu sudah tidak relevan karena sudah ada KHES dan sekarang sedang disusun Hukum Acara Ekonomi Syariah. Kalau diragukan kualitas SDM, maka sekarang keraguan itu sudah tidak relevan lagi karena sudah banyak Hakim PA yang menyelesaikan studi S2 dan S3 di bidang ekonomi syariah di berbagai perguruan tinggi ternama baik dalam maupun luar negeri. Hakim PA sudah banyak yang mengikuti diklat ekonomi syariah di luar negeri seperti Sudan, Arab Saudi dan Mesir. Bahkan hasil penelitian IALDF dan The Asia Foundation menegaskan bahwa 80 % masyarakat puas atas kinerja dan pelayanan PA dalam memberi pelayanan hukum bagi para pencari keadilan. Jadi tidak ada alasan untuk meragukan PA dan kualitas hakimnya dalam menangani sengketa ekonomi syariah” tegas Hakim yang juga menjabat sebagai Kabag Sespim MA RI dan Kaprodi Pascasarjana Universitas Jayabaya.
(ahmad zaenal fanani)

Jumat, 15 Juni 2012

D' PA DONGGALA

Kunjugan Direktur Pranata BADILAG

Ditulis oleh charli Rabu, 13 Juni 2012 22:46
 Kunjugan Kerja Direktur
Pranata dan Tata Laksana BADILAG
DSC 0089Donggala | 13 Juni 2012. Pengadilan Agama Donggala kedatangan tamu dari Badan Peradilan Agama MA.RI, yang dipimpin oleh Bapak Drs. Hidayatullah, MS, MH (Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama Ditjen Badilag MA.RI), Bapak Drs. Yusrizal, MH (Kasubdit PK Perdata Agama Dit. Pratalak) dengan didampingi Ketua Pengadilan Tinggi Agama Palu Bapak. Drs. H. M. Djufri Palallo, SH., MH.

Seteleh melakukan Shalat Dzuhur secara berjamaah, beliau melanjutkan kunjugan kerja dengan melihat berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang terkait dengan pelayanan kepada pencari keadilan, yang dimulai dengan tempat pendaftaran perkara, ruang sidang, ruang mediasi, ruang tunggu pencari keadilan serta ruangan informasi teknologi yang ada di Pengadilan Agama Donggala.
 
Dalam kunjungan kerja tersebut beliau juga melihat perkembangan keterbukaan infomasi dengan melihat putusan-putusan yang sudah dipublikasikan di Direktori Putusan Mahkamah Agung RI beserta melihat sejauh mana perkembangan informasi perkara Pengadilan Agama Donggala lewat infoperkara.badilag.net. Beliau menyarankan agar para operator IT dan SIADPA yang ada di Sulawesi Tengah senantiasa saling dukung mendukung dalam pelaksanaan keterbukaan informasi dengan peradilan agama yang lain dengan menggunakan teknologi informasi.
 
Kesuksesan ini harus dipertahankan dan dikembangkan, demi reformasi birokrasi di dunia peradilan.

Previous ◁ | ▷ Next